Nah, melanjutkan info mengenai Cowok=Menyebalkan part I, marilah kita masuk ke part-II.Nah, ini adalah bagian paling seru yang menyimpan rahasia kelam,
kawan, mari kali ini kita bicara tentang IKHWAN-IKHWAN GENIT!
ah, bahasanya jadi tak enak
mari ganti dengan BAKWAN-BAKWAN GENIT!
*ah, mendadak lapar
nah, apa itu bakwan?
Bakwan ini bukan bahasa Indonesia yang digoreng, ada udang di tengahnya, dan bisa dimakan. Tapi akronim dari Belagak Ikhwan (BAKWAN)
Kawan, maafkan kalau postinganku kali ini agak kasar,tidak mengenakkan hati, dan mungkin terkesan menyudutkan beberapa kelompok, komunitas, atau manusia dengan ciri-ciri tertentu.
Nah, apa itu ikhwan?
kembali lagi ke maknanya dalam Bahasa Arab, ikhwan adalah bentuk jamak dari akhun yang berarti saudara laki-laki.
Nah, kalau di Indonesia, ikhwan itu mengalami penyempitan makna sehingga diterjemahkan secara sembrono menjadi laki-laki yang shalih dan memiliki pengetahuan agama yang cukup, aktivis, dll.
Yang ingin baca hal2 gak penting, silakan klik saja.
Nah, masuk ke poin-poin yang SANGAT AMAT tidak penting. Ini adalah tentang Bakwan Genit
Pertama yang harus dipahami, klasifikasi BAKWAN (Belagak Ikhwan) atawa IKHROH (Ikhwan Sepotong) tidak ada dalam Al-Qur'an. Ini bukan fatwa ulama dan bukan ketetapan dari Allah. So,jgn berdebat tentang hal-hal tidak penting ini *mengangguk2 sendiri
Yang jelas, aku punya kenalan beberapa orang. Tidak banyak sih, karena memang males rasanya bicara dengan BAKWAN, apalagi bulan puasa. Takut malah batal karena jadi pengin makan..
Dan aku menyimpulkan dengan hipotesa bahwa mereka adalah BAKWAN Genit dengan klasifikasi berikut:
Stadium I: dari bicara penting, suka banget dipanjangin jadi gak penting. Misalnya:
X: Akhi, maaf bisa bantu print ini?
Y: apa? yang mana?
X: yang ini, judul filenya "Ikhwan Genit"
Y: oo...trus diapain?
X: diprint, akh
Y: berapa lembar:
X: 17 lembar
Y: pake warna?
X: pake
Y: kertas ukuran berapa?
dst dll...
ntar nanti ada ujung2nya, misalnya: kalau ukuran segini gmn? kalau gini? Intinya masih dalam konteks, tapi panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget. Kadang jadi sulit bedain dengan orang yang rada bolot *alahai,istilah apalagi ini.
Stadium 2, ini masih lumayan juga. Tapi rada ngebetein. Karena suka pakai aksesoris tidak perlu dalam berkomunikasi, mudah terdeteksi. Misalnya kalau SMS-an, pasti ada smiley di ujungnya dan sering banget SMS hanya utk bilang yang sebenarnya g usah dibilang pun gak apa. Semisal: sykran:), Afwan:), Iya:), tidak apa2....:)
dst
Stadium 3, ini yang rada nyebelin. Kalau SMS awalnya penting, tapi buntutnya urusan gak penting dan out of the topic banget. Misalnya:
SMS: jadi besok acaranya gini ya ukh.bla bla bla bla... Tapi meski sibuk jangan lupa makan ya.hehehehe...:) Nah, ini yang asli nyebelin dan garing banget. Benar-benar asli nyebelin dan mau rasanya melempar kompor, sendal, sepatu, kemoceng, ayam, bebek, angsa, dll ke arah BAKWAN GENIT pelaku.
Nah, stadium 4 alias yang ASLI BUANGET NYEBELIN tak terkira. Suka bicara gak penting, SMS gak penting, telepon gak penting. Atau yang penting cuma 1 baris, 20 barisnya gak penting. Juga suka ngelihat blog atau FB dan koment gak penting di status.
Misalnya: "Bagus ya postingannya.", atau "Numpang senyum ya:)", atau "^_^" atau kalau SMS isinya, "Tahajud yuuuk" "Kamu mirip beruang deh..". kalau ngomong awalnya tentang acara, atau agenda syar'i, beriktnya sudah ada kalimat2 "hehehhe" dst...
Kesannya garing dak gak ada kerjaan banget ya?
Pengin jitakin,tapi bukan mahram.
Akibatnya hanya bisa seperti Nabi Yaqub dengan sabhrun jamiiil...
Kalau belum bisa, dongkol sambil makan ikan tongkol pun jadi.
Ngelempar barang-barang, manjat kelapa *hahay,apapula ini
BAKWAN2 GENIT ini sulit ditebak, dan seringnya membawa orang-orang yang menjadi korbannya terbawa suasana. Karenanya, kehadirannya patut diwaspadai dan dibasmi dari muka bumi.
Sekian!
TAMAT
*Sebenarnya tulisan ini lahir dari cinta saya pada teman-teman ikhwan. Cinta yang saya yakin telah terikat oleh Rabithah.
Meski nadanya mungkin rada kasar dan provokatif. Saya menyadari bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, termasuk kami, para muslimah. Hanya saya sering gerah dengan sikap para ikhwan yang sebenarnya saya selalu harapkan lebih paham dari saya sendiri. Karenanya, saya sangat tidak rela jika ada ikhwan BAKWAN yang membuat hati kami para muslimah jadi menggelepar-gelepar dengan tingkah genit itu. Kawan, tahukah kalian bahwa hati seorang perempuan itu sangat rentan?
Mari kita sama-sama introspeksi diri. Dakwah ini terlalu indah untuk dikotori dengan kegenitan seperti itu. Jangan biarkan hijab itu terurai sebelum ijab kabul.
Maafkan jika menyinggung *mendadak normal lagi