Minggu, 09 Mei 2010

Pelajaran tentang Ikhwan

Hari ini,mari kita bicara tentang ikhwan!
Nah, apakah ikhwan itu?
untuk penjelasan bagi yang belum tahu, ikhwan adalah kata jama' dari akhun yang artinya saudara laki2 dalam bahasa Arab.
Nah, jadi spesifiknya dalam tulisan ini, ikhwan yang dimaksud adalah aktivis mushalla atau yang bergerak dalam dakwah.
Lho?mungkin ada yang bertanya-tanya. Kenapa harus gitu?
jawabannya adalah: suka-suka aku. karena ini blog aku jadi ya suka-suka pemilik blog mau buat apa. Hehehe... ada yang protes lagi?

*Silence...

Baiklah, kita lanjutkan.
Pembahasan hari ini tidak akan membahas tentang ikhwan saja karena itu sangatlah membosankan. Jadi kita akan membahas lebih spesifik tentang ikhwan-ikhwan ANEH!!!

Kenapa disebut aneh???
Nah, jadi makhluk-makhluk yang sering digelari ikhwan ini biasanya terkenal dengan sikap cool dan penampilan standar yang klise. Tahu cerpen "Ketika Mas Gagah Pergi" tulisan HTR? Prototipenya kira-kira seperti itu. Nyaris flat, kecuali untuk beberapa yang unik, bukan aneh.
Prototipe standar: tinggi 170-180 cm, berjenggot, mata elang, tegap,pembawaan rapi,kuliah di teknik (dan lain2), kalau bicara tegas dan berwibawa. dan hanya berbicara yang penting-penting aja.

Baiklah, itu standar kita.
Dan beberapa ikhwan dalam standar itu melakukan hal-hal yang luar biasaa, baik dalam dakwah dan dalam kehidupan. Lalu, apa mereka bukan manusia?
Yup, mereka manusia. terutama dalam melakukan hal-hal aneh.
Dan apakah itu?
Cekidot!!!

Kasus I

Di sebuah mushalla univ X fakultas Z, diadakan kegiatan gotong royong (goro) rutin. acara sudah berlangsung cukup lama. semua peserta goro bekerja dengan penuh semangat dan keringat bercucuran. Karena itu, seorang akhwat ingin membuatkan minum untuk semua peserta goro. Sirup ada, air tinggal ambil. nah, apa lagi? O iya, kurang es batu. maka akhwat ini mendekati hijab yang membatasi tempat akhwat dan ikhwan.

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam" sebuah suara yang tegas menyahut. Oh, ikhwan S, pikir si akhwat itu.
"Boleh ana minta tolong?" akhwat itu bertanya.
"Ya, apa?"
"Tolong beli es batu."
Diam sejenak, si akhwat menunggu jawaban.
"Apa itu es batu?" tanya si ikhwan tak terduga dari balik hijab.
Diam.
"Oke, dimana bisa belinya?" si ikhwan kembali bertanya
Akhwatnya diam lagi.
"Oke, mana uangnya?"
si akhwat menyodorkan uang, mangkel.
Benar-benar gak penting.Masa antum gak tau es batu itu apaaaa???

Kasus II

Seorang ikhwan lagi, dengan streotipe Mas Gagah banget. Sayangnya, gak kuliah di teknik sipil. Berwibawa,cerdas, dan pastinya buat anak-anak bandel segan dan takut banget ngobrol sama dia.
Lalu, tersebutlah 2 anak bandel tiba-tiba punya urusan pentng dengan si ikhwan. Dengan mengerahkan segenap daya dan upaya, 2 anak ini dengan takut-takut menemui si ikhwan. Pertemuan berlangsung damai, hal-hal yang ingin ditanyakan clear dan terjawab oleh si ikhwan. Dan 2 anak bandel dodol ini masih ketakutan setengah mati.
"Moga kita jarang2 ketemu sama dia ya,"Bisik anak bandel I
"Iya ya" jawab anak bandel II
Tapi rupanya di kemudian hari, 2 anak bandel ini semakin sering ketemu dengan si ikhwan. Dan mereka semakin segan dan berhati-hati. Tiap kalimat dalam SMS diperhitungkan dengan seksama.
"Eh, perlu pake hehehhe gak?" Anak Bandel I
"Aduh,jangan. Takuuut." Anak Bandel II melarang.
maka demikianlah keseharian mereka. Hal-hal yang berhubungan dengan si ikhwan dijaga ketat. Syar'i, syar'i,syar'i.
Lalu,apa yang bisa dikata saat mereka menemukan tulisan si ikhwan di dunia maya yang sangat dodol sekali?
Bayangkan, misalkan tulisan seperti ini,

"Ya, pelajaran moralnya, untuk mencegah agar rambut tidak keriting saat difoto, luruskan rambut dengan menggunakan panggangan listrik!"

Anak Bandel I dan II terperangah.
"Eh, sms berikutnya pake hehehehe gak?"
"Aduh, jangan. Tetap takuuut."
maka keseharian mereka tetap begitu, meski fakta telah diketahui.

Kasus III

Rapat sebuah divisi di Rohis kampus M akan segera berlangsung. Tapi yang datang baru sedikit.
"Akhwatnya siapa aja yg udah datang?" tanya ikhwan Andi (nama disamarkan) dibalik hijab.
"Enam orang." jawab akhwatnya sambil merinci siapa2 saja yang sudah hadir."Ikhwannya sudah berapa orang?"
"Tiga." jawab ikhwan Andi."Ana sendiri, bang Bedi,dan seorang lagi tadi permisi."
"Bang Bedi?" tanya akhwatnya bingung."Yang mana?"
"Bang Andi Bedi" jawab ikhwan itu.Ya, nama ikhwan itu memang Andi Bedi (bingung gak bacanya?hehehe)
Diam.
Ketawa garing.
Benar-benar kacau.

Nah, singkatnya, apa hikmah dari cerita ini???
Lesson: ikhwan juga manusia

6 komentar:

  1. adeeee....... kayak nya tau tuh kisah2 itu.....
    ha (ketawa sekali aja)
    takut sih ketauan...

    BalasHapus
  2. ade jg takut buul
    moga aja dy g maen2 ke blog kita
    he (ketawa sekali jg)
    ngeriiii
    mw jungkir balik sekalipun,tetap aj ngeri ya?
    s** aj sampe grogi gt
    hufff..seraaaaaaaam
    takut ketahuan

    BalasHapus
  3. untung saya bukan ikhwan...tinggi saya khan 185 cm. gak masuk aktegori dong...tapi kayaknya saya tau tuh kasus yang kedua....pernah baca dimana gitu....

    BalasHapus
  4. Yah,mgk pernah baca di tempat lain
    di alam semesta yg luas ini,mgk aja ada kasus yg sama berulang

    BalasHapus
  5. biasa aja lageee... kaku banget seh jadi orang. Hufff...

    BalasHapus
  6. @muhammad baiquni!!!
    Anda mw saya pecaaat??

    BalasHapus