Sebab Tuhan memang tidak pernah tidur
Anehnya, saya sering melupakan momen tentang keberadaannya
Tapi hari itu,saat saya benar-benar hectic
Frustasi, nyaris.
Saat harus mengurusi detil-detil kecil yang saya benci.
Saya sadar bahwa kehadiranNya selalu ada.
Selalu, tiap saat.
Kalau tidak, bagaimana mungkin segala sesuatu bisa menjadi mudah?
Bagaimana mungkin perasaan saya lebih lapang setelah sebelumnya sesempit-sempitnya?
Dia tidak pernah melepaskan saya dari pandanganNya. Sebagaimana Dia tidak pernah melupakan engkau, sekalipun.
Maka bagaimana bisa saya tidak berterima kasih?
Untuk segalanya, tiap detik yang saya lewati.
Tolstoy mengatakan, "Tuhan tahu, tapi menunggu."
Keabadian berkata, "Ketiadaan waktu dan realitas takdir. Segalanya sudah terjadi."
Hingga saya berhenti berpikir, dan menerima saja semua kehendakNya.
Segalanya sudah terjadi.
*saat benar-benar memerlukanNya, tapi Allah memang tidak pernah tidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar