Ya, gelisah saja. Mungkin karena aku dilanda badai hormonal,
mungkin juga tidak...
Tapi yang jelas, aku memikirkan banyak hal. Ya, banyak sekali...
Sedikit yang kuingat, mungkin tentang waktu.
Sudah lama sekali saat aku terbenam sendiri. Terbenam dalam pikiranku. Hanya memikirkan apa yang ingin kupikirkan, hanya merasakan apa yang ingin kurasa.
Keadaan sekarang jauh berbeda.
Aku harus memikirkan banyak orang. Tiap pikiranku seolah diselidiki, aku tidak bebas berkarya, melukis, menari, menyanyi...
aku kehilangan kebebasan yang dulu kumiliki...
Seperti burung yang terbang bebas, lalu dirantai dalam kandang. Begitu juga dengan manusia. Apa guna memenjarakan sebuah jiwa?
Apa guna merantai hakikat hidup?
Apa guna membungkam tangis raga?
Entahlah...
Aku ingat satu masa yang telah lama berlalu.
Hanya ada aku, seorang sahabat, dan rerumputan.
Damai...
Betapa ingin kembali ke masa itu, tidak ada yang mengganggu. Tidak ada ambisi yang menolak batin.tidak ada kolom untuk sikap munafik.
Lama...
Sudah lama rupanya berlalu dari hari itu.
Dan kini, aku masih mencoba mengingatimu, kawan...
aku merindukanmu kawan,
BalasHapussungguh!