Kamis, 18 Maret 2010

Membersamai Hening

Tidakkah begitu mudah membersamai hening?
Sebab, seringkali telinga ini sibuk dengan hiruk pikuk di sekeliling
Sehingga suara-suara rusuh mengusik hening yang harusnya bisa hadir
Sering ingin menghentikan waktu
Agar sejenak saja bisa berdiam, menatap hening sepuas-puasnya

Tidak ada sahabat kebijaksanaan yang lebih akrab dari hening. Hening, mendekatkan manusia pada kemanusiaan. Memberi waktu, untuk mendengar suara dan petunjuk Illah, yang senantiasa hadir tapi sering terabaikan.

Hening, adalah musuh ketamakan. Sebab kehadirannya menjadikan segala keindahan dunia menjadi begitu maya.

Mengapa membenci hening?
Mengapa bahkan mengabaikan hening?

Kenalilah waktu jiwa terasa begitu kering, lalu cobalah mengheningkan diri, agar suara Rabb kembali bergema dalam kalbu.

Silence...
***

Aku rindu hening.
Dulu hari-hariku begitu senyap, nyaris hampa dari riuh
Lalu, aku memohon dengan amat sangat untuk mendapatkan hal-hal yang menjadikan hening menjauhiku
Dan sekarang, setelah hening menjauh hingga seolah akan sirna,...
Aku begitu merindukannya
Ingin kembali merasai hidupnya keheningan
Sejenak saja...

Bersyukurlah untuk hening ini sahabat,
karena saat ia sirna
maka engkau akan sangat kehilangannya.

*catatan hati seorang pecinta hening

Tidak ada komentar:

Posting Komentar