Selasa, 21 Juli 2009

Kota Tanpa Hati Nurani

Hati nurani, mungkin hal itu telah lama menghilang di kota ini.
Begitu biasa melihat banyak orang yang tabrakan di perempatan lampu merah atau di putaran balik, menarik nafas sejenak, beristighfar...
Lalu selanjutnya lupa akan leleran darah dan serpih kaca lampu yang bertebaran

juga hewan yang tertabrak, kucing yang menggelepar di jalan dengan usus terburai. Lalu dilindas berkali-kali oleh sedan, motor, dan becak yang sarat muatan.
Kambing dengan otak berhamburan, karena dilindas oleh mobil brimob
Orang-orang yang tak perduli, hanya melirik, lalu kembali hilir mudik dengan pikiran penuh agenda hari itu

juga saat menyeberang jalan
tidak ada yang tergerak untuk melambatkan kendaraan, memberi kesempatan pada si tua untuk sampai duluan
yang ada hanya ego
keinginan untuk terus melaju

tidak banyak hati nurani di kota ini
tidak banyak yang tersisa
mungkin Aceh ini telah lama mati saat konflik
dan bahkan, hanya zombie yang telah bangkit dari nestapa tsunami

Mengenang Aceh yang semakin kehilangan kemanusiaannya

*
Gambar diambil dari: http://daraimut.files.wordpress.com/2009/04/broken-heart-divorce.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar