Jumat, 23 Januari 2009

Perubahan itu Pasti

Aku sering merasa lelah saat mengerjakan sesuatu. Atau mengerjakan banyak hal, terutama yang berada di luar batas kemampuanku. Rasanya lelah dan ingin berhenti sejenak. tapi aku menguatkan diri dan berusaha terus melangkah dalam batas kemampuanku.
Namun, sesibuk apapun aku. Masih kusempatkan neuron-neuron di otakku untuk kerja rodi. Sedikit merenungkan tentang kehidupan dan hal-hal kecil yang terkadang terlewatkan. Karena disanalah hikmah terbentang, dan rahasia kehidupan tersingkap.
Saat aku menelusuri jalanan di tengah kesibukan, aku tersadar akan satu hal. Bahwa ternyata aku telah melewati jalanan yang sama, pada jam yang sama, pada hari yang sama,pada bulan yang sama,berjuta-juta kali dalam hidupku.
Semuanya masih sama. Musim, harum anginnya, bahkan cuacanya. Tetap di tempat yang telah kukenal dari kecil ini. Tidak pernah terasa berubah karena aku memang tidak pernah meninggalkannya. Hanya rasanya, Simpang Galon terasa lebih padat, bangunan di sekitar kompleks kampus Unsyiah bertambah banyak. Tapi selain itu, tidak banyak yang berubah. Mahasiswa tetap berjibun dengan dandanan yang heboh, jins dipadu kerudung yang dibelitkan ke leher plus sepatu hak tinggi, atau yang cowoknya dengan jins belel dan rokok terselip di mulut... smua tetap sama dari waktu aku memandangnya dengan seragam putih merah, biru, abu-abu hingga ke pakaian pelangi di saat kemahasiswaan sekarang.
Lalu, apa yang berubah?
Saat aku memikirkannya, rasanya banyak yang berubah. Pandangan mereka terhadapku, cara aku memandang para mahasiswa itu, bangunan-bangunan ini, semuanya berubah.
Dalam kepalaku, banyak paradigma, spekulasi yang terbentuk. Berupa hal yang sederhana hingga ke hal-hal rumit. 
akulah yang berubah...
Sebenarnya ini hanyalah satu pemikiran yang sederhana. Semua manusia berubah. TIdak perlu Obama untuk membuat perubahan. Karena sebenarnya kita berubah. Tiap detik, tiap hari,... terus membuat perubahan dengan pilihan-pilihan dari diri kita.
Siapa manusia statis yang tidak pernah berubah?
Robot, atau android mungkin. Klaim bahwa "aku masih seperti yang dulu" hanya sebuah kepalsuan. Diakui atau tidak, disadari atau disangkali, setiap manusia berubah.
Change...
Dan aku bersyukur karena masih dapat menyadarinya, hingga detik ini.

10 komentar:

  1. Ya perubahan itu haruslah dimulai dari diri sendiri..

    Ayo Semangatz...

    Salam hangat dari Bocahbancar....

    BalasHapus
  2. bener,jangan takut dan jangan pernah lelah untuk berubah jika itu akan menjadi lebih baik.
    sukses dengan perubahan.

    salam kenal dari muhamaze.

    BalasHapus
  3. @bocahbancar:
    benar, sependapat dengan anda:
    mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dari sekarang :D

    @muhamaze:
    mengapa mesti takut?
    sedang perubahan itu adalah hal yang pasti
    salam kenal juga

    BalasHapus
  4. assalamualaikum,

    ikut kompetisi blog uga ya :D

    BalasHapus
  5. Perubahan memang harus kita sadari. Pilah-pilahkan mana yang harus berubah dan apa yang mungkin untuk tidak.
    Syukurlah kalau kita semua memiliki kesadaran akan perubahan yang memang diperlukan, dan mungkin yang harus tidak berubah adalah cara kita melampiaskan rasa cinta pada negeri ini.
    Salam kenal

    BalasHapus
  6. @RCO:
    betul betul betul
    perubahan untuk negeri ini memang sangat urgen
    dan pelampiasan cinta kita pada negeri ini juga
    jk caranya salah, jg harus mengalami perubahan juga kan?
    ke arah yang lebih baik tentunya
    salam kenal dari saya

    BalasHapus