Rabu, 03 September 2008

BUKU BUKA BUKU, Sampah Peradaban

Adakah keindahan saat hati tidak sejalan dengan otak?

Saat membaca aneka buku "margasatwa" seperti Saman, Larung... otak serasa begitu mendidih dengan aneka rasa nano-nano. Keliaran, jijik, sebel, muak, marah, dll menjadi satu. tumplek blek.

Masya Allah...

Sebenarnya bagi saya, buku adalah pencerah, pengusung peradaban umat. Buku bukan sekedar bacaan ringan saat otak dan otot sudah penat dengan pekerjaan sehari-hari. Buku punya makna yang lebih dari itu. Bahkan buku juga bukan sekedar pemuas fantasi saat masa pubertas dan post-nya terlewati.Jelas bukan! Buku tidak punya arti serendah itu. Yang punya makna serendah itu bukan buku. Hanya kertas bungkus pisang goreng yang dicetak di percetakan, cuma itu.

Karenanya, saya bangga dibilang kutu... eh, PREDATOR BUKU. BANGGA, BANGGAAAA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar